KABUPATEN TUBAN
Sebelum cerita lebih lanjut, mau kopas dikit secara umum mengenai kabupaten Tuban, Jawa Timur, tempat dimana aku bertempat tinggal bersama orang tua (walopun sekarang dah merantau ke tanah Andalas sumatera, tepatnya di propinsi Sumatera Selatan)
Tuban merupakan salah satu Kabupaten di propinsi Jawa Timur, propinsi paling timur di Pulau Jawa.Tuban berjarak sekitar 120 Km dari Ibukota Propinsi Jawa Timur, yang bisa ditempuh dengan Mobil/Motor sekitar 3 jam.
Kabupaten Tuban terletak pada 111,30’ – 112,35’ BT dan 6,40’- 7,18’ LS.
Batas Daerah, disebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa. Sebelah timur dengan Kabupaten Lamongan. Sebelah selatan dengan Kabupaten Bojonegoro dan disebelah barat dengan Propinsi Jawa Tengah.
Luas Wilayah Daratan, Kabupaten Tuban adalah 1.839,94 Km2 dengan panjang pantai 65 Km dan luas wilayah lautan sebesar 22.608 Km2.
Pada bulan Agustus 2005, Kabupaten Tuban mengalami pemekaran kecamatan dari 19 kecamatan menjadi 20 kecamatan. Kecamatan yang berkurang luas wilayahnya adalah 3 kecamatan yaitu Kecamatan Semanding, Rengel dan Soko. Kecamatan Grabagan adalah pemekaran dari 3 kecamatan tersebut. Dari tabel 1.3 kecamatan yang mempunyai luas wilayah yang paling luas adalah Kecamatan Montong, yaitu 8.04 persen dari total luas Kabupaten Tuban. Sedangkan kecamatan yang mempunyai luas wilayah paling kecil adalah Kecamatan Tuban dengan luas 21,29 km2 atau 1,16 persen dari total luas Kabupaten Tuban.
Tuban merupakan sebuah kabupaten di propinsi Jawa Timur, yang terletak di dekat pantai utara Jawa yg terdiri dari 19 Kecamatan :
1. Kecamatan Tuban
2. Kecamatan Jenu
3. Kecamatan Tambakboyo
4. Kecamatan Palang
5. Kecamatan Semanding
6. Kecamatan Merakurak
7. Kecamatan Kerek
8. Kecamatan Jatirogo
9. Kecamatan Rengel
10. Kecamatan Soko
11. Kecamatan Plumpang
12. Kecamatan Widang
13. Kecamatan Parengan
14, Kecamatan Senori
15. Kecamatan Singgahan
16. Kecamatan Kenduruan
17. Kecamatan Montong
18. Kecamatan Bangilan
19. Kecamatan Grabagan
20. Kecamatan Bancar
PENJELASAN ARTI LAMBANG DAERAHPEMERINTAH
KABUPATEN TUBAN
DASAR
Peraturan Daerah Kaupaten Tuban Nomor: 2/Prt/DPRD-GR/69 tanggal 16 Agustus
1969 : Pasal 1
Lambang Daerah Kabupaten Tuban terbagai atas 8
bagian, yaitu:
1. Perisai berdiri tegak yang bersudut lima
2. Kuda hitam yang berdiri ditengah-tengah gapura
putih.
3. Gapura Putih
4. Bintang Kuning emas bersudut lima diatas gapura
putih
5. Batu hitam berbentuk umpak yang menjadi tumpuan
kuda hitam; dan pancaran air berwarna biru muda
6. Pegunungan berwarna hijau daun jati dan bijinya
untaian kacang tanah.
7. Perahu emas dan laut biru
8. Kata "Tuban" ditulis diatas pita
antara pangkal daun jati dan untaian kacang tanah.
Penjelasan arti Lambang Daerah Kabupaten Tuban
1. Bentuk perisai putih yang
bersudut lima
Dengan
jiwa yang suci murni dan hati yang tulus ikhlas masyarakat Tuban menjunjung
tinggi Pancasila. Sekaligus merupakan perisai masyarakat dalam menghalau
segenap rintangan dan halangan untuk menuju masyarakat adil dan makmur yang
diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa
2. Kuda Hitam dan Tapal Kuda Kuning
Kuda
Hitam adalah kesayangan Ronggolawe, pahlawan yang diagungkan oleh masyarakat
Tuban karena keikhlasannya mengabdi kepada Negara watak kesatriaannya yang
luhur dan memiliki keberanian yang luar biasa.
Tapal
Kuda Ronggolawe berwarna kuning emas melingkari warna dasar merah dan hitam
melambangkan kepahlawanan yang cemerlang dari Ronggolawe.
3. Gapura putih ( Gapura Masjid Sunan Bonang )
Melambangkan
pintu gerbang masuknya Agama Islam yang dibawakan oleh " Wali Songo" antara
lain Makdum Ibrahim yang dikenal dengan nama Sunan Bonang, dengan iktikad yang
suci murni dan hati yang tulus ikhlas, masyarakat Tuban melanjutkan perjuangan
yang pernah dirintis oleh para " WaliSongo"
4. Bintang Kuning bersudut lima
Rasa
Tauhid kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memancar didada tiap -tiap insan rakyat
Tuban memberikan kesegaran dan keteguhan iman, dalam berjuang mencapai cita -
cita yang luhur.
5. Batu Hitam berbentuk Umpak dan
Pancaran air berwarna biru muda
Menunjuk dongeng kuno tentang asal kata Tuban
a. Batu
hitam berbentuk umpak ialah Batu Tiban
Dari kata ini terjadilah kata Tu - ban
Dari kata ini terjadilah kata Tu - ban
b. Pancaran
air atau sumber air ialah Tu - banyu
( mata air) dari kata - kata Tu - ban
( mata air) dari kata - kata Tu - ban
6. Pegunungan berwarna hijau daun jati dan bijinya serta
untaian kacang tanah
Tuban
penuh dengan pegunungan yang berhutan jati dan tanah-tanah pertanian yang subur
dengan tanaman kacang
Pegunungan
berwarna hijau mengandung arti: masyarakat Kabupaten Tuban mempunyai harapan
besar akan terwujudnya masyarakat yang
adil makmur yang diridloi Tuhan Yang
Maha Esa
7. Perahu Emas, Laut Biru dengan Gelombang Putih sebanyak
tiga buah.
Sebelah
utara Kabupaten Tuban adalah lautan yang kaya raya yang merupakan potensi
ekonomi Penduduk pesisir Kabupaten Tuban. Penduduk Pesisir utara adalah
nelayan-nelayan yang gagah berani.
Dalam
kedamaian dan kerukunan masyarakat Daerah Kabupaten Tuban untuk membangun
Daerahnya menghadapi tiga sasaran :
1. Pembangunan dan peningkatan perbaikan mental dan
kerohanian;
2. Pembangunan ekonomi;
Pembangunan prasarana yang meliputi jalan-jalan,
air dsb.
Keterangan angka
1.
Lekuk
gelombang laut sebanyak 17: melambangkan tanggal 17
2.
Lubang
Tapal Kuda berjumlah 8: melambangkan bulan Agustus
3.
Daun
dan biji jati melambangkan angka 45.
dengan demikian masyarakat
Kabupaten Tuban menjunjung tinggi Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia.
Semangat Proklamasi menjiwai perjuangan dan cita-cita masyarakat Kabupaten
Tuban.
Nomor Telpon Penting
- RD RSUD Dr. R. Koesma : 321010
- PMI : 321089
- PEMADAM : 321113 / 321016
- UGD RS NU : 328299
- UGD Muhamadiyah : 321334
- Telkom : 108
- PLN : 123
- POLRES Tuban : 321290
- Kodim 0811 Tuban : 321200
Nama Tuban berasal dari sebuah sumber air tawar yang ditemukan di
tempat tersebut. Peristiwa ini membuat orang menamakannya me(TU)
(BAN)yu (keluar air). Sehingga tempat tersebut kemudian dinamakan Tuban.
Dulunya Tuban bernama Kambang Putih Sudah sejak abad ke-11 sampai 15 dalam berita-berita para penulis China (pada jaman dinasti Song Selatan 1127-1279 dan dinasti Yuan (Mongol) 1271-1368 sampai jaman dinasti Ming th.1368-1644 Tuban disebut sebagai salah satu kota pelabuhan utama di pantai Utara Jawa yang kaya dan banyak penduduk Tionghoanya. Orang Cina menyebut Tuban dengan nama Duban atau nama lainnya adalah Chumin. Pasukan Cina-Mongolia (tentara Tatar), yang pada th. 1292 datang menyerang Jawa bagian Timur (kejadian yang menyebabkan berdirinya kerajaan Majapahit) mendarat di pantai Tuban. Dari sana pulalah sisa-sisa tentaranya kemudian meninggalkan P.Jawa untuk kembali ke negaranya (Graaf, 1985:164). Tapi sejak abad ke 15 dan 16 kapal-kapal dagang yang berukuran sedang saja sudah terpaksa membuang sauh di laut yang cukup jauh dari garis pantai.
Sesudah abad ke 16 itu memang pantai Tuban menjadi dangkal oleh endapan lumpur. Keadaan geografis seperti ini membuat kota Tuban dalam perjalanan sejarah selanjutnya sudah tidak menjadi kota pelabuhan yang penting lagi (Graaf, 1985:163).Untuk mengurangi kesimpang siuran tentang hari jadi kota Tuban Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tuban (waktu itu dijabat Drs. Djoewahiri Martoprawiro), menetapkan tanggal 12 Nopember 1293 sebagai hari jadi kota Tuban7. Panitia kecil yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Tuban waktu itu memberi alasan bahwa ditetapkannya tanggal tersebut karena bertepatan dengan diangkatnya Ronggolawe sebagai Adipati Tuban. Ronggolawe dianggap sebagai pahlawan bagi rakyat Tuban, dan dianggap sebagai Bupati pertama Tuban. Seperti halnya dengan kota-kota lain di Jawa pada umumnya sumber sejarah kota Tuban sangat sulit didapat. Bahan tulisan yang ada penuh dengan campuran antara sejarah dan legenda. Buku “Babad Tuban” yang ditulis oleh Tan Khoen Swie (1936)Letaknya sumber air bersih tersebut (Sumur Srumbung) berjarak kurang lebih 10 m dekat pantai, tapi sumur (sumber air) tersebut tetap tawar dan segarSumber lain tentang sejarah dan legenda tentang kota Tuban lihat: Soeparmo, R. (1983), Tujuh Ratus Tahun Tuban, dan buku: Hari Jadi Tuban (1987), Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.Tuban, yang kalau dilihat dari arah laut, seolah-olah seperti batu putih yang terapung (watu kambang putih dalam bahasa Jawa). Sumber ini didapat dari buku : Soeparmo, R. (1983), Tujuh Ratus Tahun Tuban, dan buku Hari Jadi Tuban (1987), Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
Angkutan umum yang ada di Kabupaten Tuban ke Ibukota Propinsi Surabaya bisa dengan menggunakan bus Tuban-Surabaya yang akan berhenti terakhir di terminal Giwangan, kemudian bisa juga dengan menggunakan bus Semarang-Surabaya, bisa bus Ekonomi, Ekonomi AC maupun PATAS (cePAT TerbatAS) dengan tarif sekitar Rp.15.000-30.000, kemudian bisa juga dengan travel. Tapi kalo travel aku gak tau perkiraan tarifnya karena belum pernah.
Selain dengan tujuan ke Ibukota Propinsi Jawa Timur Surabaya, angkutan umum lain adalah dengan Bus Malam Cepat, seperti Lorena, Karina, Kramad Djati, dll dengan berbagai tujuan seperti Jakarta, Bandung dan daerah Sumatera. Kemudian juga terdapat bus dengan tujuan Tuban-Jombang-Malang, Tuban-Jatirogo, dan Tuban-Rengel-Bojonegoro.
Untuk angkutan lain, pernah terdapat angkutan kereta api dengan tujuan kereta api lokal Tuban-Babat, namun sekitar tahun 1990 an kereta dan jalur tuban-babat dinonaktifkan oleh PJKA pada jaman tersebut. Namun bangunan stasiun Tuban masih berdirih di sekitar Jl.Stasiun walopun jalur kereta nya relnya sudah banyak yang hilang dan terdapat bangunan rumah penduduk di atasnya. Namun kendati demikian, status tanahnya sekarang masih milik PT Kereta Api Indonesia.
Angkutan dalam kecamatan Tuban bisa menggunakan Angkot (istilahnya mikrolet) dengan warna kuning, hijau atau merah, maupun dengan becak atau tukang ojek (jarang)
Sumber Berita: dari berbagai sumber dan situs www.tubankab.go.id
Dulunya Tuban bernama Kambang Putih Sudah sejak abad ke-11 sampai 15 dalam berita-berita para penulis China (pada jaman dinasti Song Selatan 1127-1279 dan dinasti Yuan (Mongol) 1271-1368 sampai jaman dinasti Ming th.1368-1644 Tuban disebut sebagai salah satu kota pelabuhan utama di pantai Utara Jawa yang kaya dan banyak penduduk Tionghoanya. Orang Cina menyebut Tuban dengan nama Duban atau nama lainnya adalah Chumin. Pasukan Cina-Mongolia (tentara Tatar), yang pada th. 1292 datang menyerang Jawa bagian Timur (kejadian yang menyebabkan berdirinya kerajaan Majapahit) mendarat di pantai Tuban. Dari sana pulalah sisa-sisa tentaranya kemudian meninggalkan P.Jawa untuk kembali ke negaranya (Graaf, 1985:164). Tapi sejak abad ke 15 dan 16 kapal-kapal dagang yang berukuran sedang saja sudah terpaksa membuang sauh di laut yang cukup jauh dari garis pantai.
Sesudah abad ke 16 itu memang pantai Tuban menjadi dangkal oleh endapan lumpur. Keadaan geografis seperti ini membuat kota Tuban dalam perjalanan sejarah selanjutnya sudah tidak menjadi kota pelabuhan yang penting lagi (Graaf, 1985:163).Untuk mengurangi kesimpang siuran tentang hari jadi kota Tuban Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tuban (waktu itu dijabat Drs. Djoewahiri Martoprawiro), menetapkan tanggal 12 Nopember 1293 sebagai hari jadi kota Tuban7. Panitia kecil yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Tuban waktu itu memberi alasan bahwa ditetapkannya tanggal tersebut karena bertepatan dengan diangkatnya Ronggolawe sebagai Adipati Tuban. Ronggolawe dianggap sebagai pahlawan bagi rakyat Tuban, dan dianggap sebagai Bupati pertama Tuban. Seperti halnya dengan kota-kota lain di Jawa pada umumnya sumber sejarah kota Tuban sangat sulit didapat. Bahan tulisan yang ada penuh dengan campuran antara sejarah dan legenda. Buku “Babad Tuban” yang ditulis oleh Tan Khoen Swie (1936)Letaknya sumber air bersih tersebut (Sumur Srumbung) berjarak kurang lebih 10 m dekat pantai, tapi sumur (sumber air) tersebut tetap tawar dan segarSumber lain tentang sejarah dan legenda tentang kota Tuban lihat: Soeparmo, R. (1983), Tujuh Ratus Tahun Tuban, dan buku: Hari Jadi Tuban (1987), Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.Tuban, yang kalau dilihat dari arah laut, seolah-olah seperti batu putih yang terapung (watu kambang putih dalam bahasa Jawa). Sumber ini didapat dari buku : Soeparmo, R. (1983), Tujuh Ratus Tahun Tuban, dan buku Hari Jadi Tuban (1987), Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban.
ANGKUTAN UMUM
Angkutan umum yang ada di Kabupaten Tuban ke Ibukota Propinsi Surabaya bisa dengan menggunakan bus Tuban-Surabaya yang akan berhenti terakhir di terminal Giwangan, kemudian bisa juga dengan menggunakan bus Semarang-Surabaya, bisa bus Ekonomi, Ekonomi AC maupun PATAS (cePAT TerbatAS) dengan tarif sekitar Rp.15.000-30.000, kemudian bisa juga dengan travel. Tapi kalo travel aku gak tau perkiraan tarifnya karena belum pernah.
Selain dengan tujuan ke Ibukota Propinsi Jawa Timur Surabaya, angkutan umum lain adalah dengan Bus Malam Cepat, seperti Lorena, Karina, Kramad Djati, dll dengan berbagai tujuan seperti Jakarta, Bandung dan daerah Sumatera. Kemudian juga terdapat bus dengan tujuan Tuban-Jombang-Malang, Tuban-Jatirogo, dan Tuban-Rengel-Bojonegoro.
Untuk angkutan lain, pernah terdapat angkutan kereta api dengan tujuan kereta api lokal Tuban-Babat, namun sekitar tahun 1990 an kereta dan jalur tuban-babat dinonaktifkan oleh PJKA pada jaman tersebut. Namun bangunan stasiun Tuban masih berdirih di sekitar Jl.Stasiun walopun jalur kereta nya relnya sudah banyak yang hilang dan terdapat bangunan rumah penduduk di atasnya. Namun kendati demikian, status tanahnya sekarang masih milik PT Kereta Api Indonesia.
Angkutan dalam kecamatan Tuban bisa menggunakan Angkot (istilahnya mikrolet) dengan warna kuning, hijau atau merah, maupun dengan becak atau tukang ojek (jarang)
Pariwisata
Lokasi :
Kelurahan kutorejo Kecamatan Tuban
POTENSI
PARIWISATA
1. WISATA RELIGI
-
ZIARAH
MAKAM SUNAN BONANG
Lokasi :
Kelurahan kutorejo Kecamatan Tuban Pusat Kota
Luas Kawasan : 2.500 m2
Status Kawasan : Tanah Negara
Sunan Bonang adalah salah seorang
“Wali Songo” penyebar Agama Islam di Pulau Jawa dan dikenal sebagai Guru dari
Sunan Kalijaga, makam beliau tiap hari tidak pernah sepi dari peziarah baik dari
dalam dan luar negeri.
-
ZIARAH
MAKAM SUNAN IBRAHIM ASMORO QONDI
Lokasi :
Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang 12 km dari pusat kota.
Luas Kawasan : 2 Ha
Status Kawasan : Tanah Yayasan
Adalah makam Waliyullah yang
merupakan ayahanda dari Sunan Ampel
sekaligus kakek dari Sunan Bonang. Nama
Asli beliau adalah Ibrahim Asyamar Khan.
Konon beliau dikenal sebagai pejuang yang sangat kokoh dalam menyebarkan
agama Islam dan memiliki keahlian sebagai pande besi yang handal dalam membuat
persenjataan.
-
ZIARAH
MAKAM SUNAN BEJAGUNG LOR DAN KIDUL
Lokasi : Desa Bejagung, Kecamatan
Semanding 4 km dari pusat kota
Makam seorang penyebar Agama
Islam di luar Wali Songo dengan misteri air sumurnya untuk penyembuhan penyakit
dan media untuk bersumpah.
-
MASJID
AGUNG TUBAN
Lokasi :
Kelurahan kutorejo Kecamatan Tuban Pusat Kota
Status Kawasan : Tanah Negara
Masjid Agung Tuban dibangun pada tahun 1894 pada masa
pemerintahan Raden Tumenggung Koesoemodigdo, Bupati Tuban ke 35. Arsitektur
bangunan dibuat oleh H.M. Toxopeus dari Belanda.
Arsitektur Masjid Agung Tuban
merupakan “warisan” abad XIX, dipertahankan nilai-nilai estetikanya,
dimodifikasi dengan gaya arsitektur Timur Tengah.
Masjid Agung direnovasi kembali untuk meningkatkan daya tampung
jama’ah dan menyesuaikan dengan perkembangan kota. Renovasi yang dilakukan dengan
tidak mengubah secara keseluruhan bangunan masjid, akan tetapi beberapa ciri
khas penting dari bangunan masjid tetap dipertahankan, seperti ornamen pada
teras depan, tempat wudlu dan mihrab. Bangunan masjid yang semula hanya satu
lantai dirubah menjadi 2 lantai dan 1 basement sebagai tempat wudlu dan
aktifitas keagamaan seperti TPQ dan perpustakaan.
-
KLENTENG
KWAN SING BIO
Lokasi :
Kelurahan Karangsari Kecamatan Tuban Pusat Kota
Status Kawasan : Tanah Yayasan
Klenteng Kwan Sing Bio tak lepas
dari nilai sejarah Kota Tuban sebagai Bandar.
Berbagai bangsa berkunjung ke Bumi ronggolawe termasuk diantaranya
bangsa Tiongkok.
Klenteng Kwan Sing Bio dikenal terbesar se-Asia, selain tempat
beribadah juga diyakini banyak memberi “berkah” karena posisinya yang langsung menghadap
ke laut utara jawa.
2. WISATA ALAM
-
GOA
AKBAR
Lokasi : Kel.
Gedongombo, Kecamatan Semanding Pusat Kota
Luas Kawasan : 2.500 m2
Status Kawasan : Tanah Negara
Obyek wisata alam
berupa gua ini merupakan obyek wisata andalan Kabupaten Tuban, pesona dan
keunikannya terdapat pada ruangan – ruangan yang besar dan dihubungan oleh
lorong-lorong panjang yang menakjubkan.
Didalamnya terdapat sungai bawah tanah yang airnya sangat jernih,
sehingga kita dapat menikmati aneka ikan emas yang berkeliaran didalamnya.
-
GOA
NGERONG
Lokasi : Desa
Rengel, Kec. Rengel 30 Km dari Pusat
Kota
Luas Kawasan : 1.500 m2
Status Kawasan : Tanah Desa
Gua ini menyemburkan air sungai
yang sangat jernih, sehingga tampak jelas ratusan ikan air tawar didalamnya. Pada
dinding gua bergelantungan ratusan j kelelawar yang menghuni gua tersebut.
Wisatawan juga bisa memberi makan
ikan ataupun berendam di aliran sungai bawah tanah yang mengalir dari mulut goa dengan ditemani ribuan ikan gabus yang jinak.
-
PEMANDIAN
BEKTIHARJO
Lokasi : Desa Bektiharjo, Kec. Semanding 5 Km dari pusat
Kota
Luas Kawasan : 0,250 Ha
Status Kawasan : Tanah Negara
Pemandian
Bektiharjo adalah obyek wisata yang menjadi situs bersejarah berdirinya
Kabupaten Tuban. Asal-usul kata Tuban yang konon berasal dari kata “metu
banyune” yang kemudian disingkat Tuban. Pemberian nama Tuban untuk mengenang
keberhasilan Ki Ageng Papringan (Bupati I Tuban) yang mencari lokasi dan sumber
air untuk memindahkan pusat kerajaan Gumenggeng yang sekarang berada di
Kecamatan Rengel.
Pemandian sumber air alami dengan
lingkungan yang teduh dan sejuk dapat sebagai sarana rekreasi keluarga ideal
yang dilengkapi pula dengan sarana permainan untuk anak-anak, daya tarik lainya
dikawasan wisata ini dihuni oleh kawanan satwa kera yang jinak.
-
PEMANDIAN
AIR PANAS PRATAAN
Lokasi : Desa Wukirharjo,Kec. Parengan 45 km dari Pusat
Kota
Luas Kawasan : 10 Ha
Status Kawasan : Tanah Milik Perhutani
Sumber air hangat mengandung
belerang dan diyakini masyarakat bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit
kulit dan rematik. Kehangatan air
mengandung belerang ini dapat dinikmati melalui bak-bak mandi yang tersekat
dalam beberapa kamar dan kolam renang yang luas dan bersih, Lokasi wisata
menjadi teduh dan asri karena berada di sekitar hutan jati.
-
AIR
TERJUN NGLIRIP
Lokasi : Desa
Jojogan Kec. Singgahan 36 Km dari Pusat Kota
Luas Kawasan : 6 Ha
Status Kawasan : Tanah Negara
Ketinggian air terjun ini hamper
25 m, panorama sekitar berupa hamparan sawah dan perbukitan serta hutan jati.
Peluang Investasi :
- Pengelolaan
Potensi
- Usaha
Rumah Makan
- Usaha
Penginapan
- Lokasi
dekat dengan kerajinan batik
3. WISATA LAUT
-
PANTAI
BOOM
Lokasi :
Kelurahan kutorejo Kecamatan Tuban (Sebelah Utara alun-alun)
Luas Kawasan : 2.2 Ha
Status Kawasan : Tanah Negara
Pantai Boom dikenal
sebagai bekas pelabuhan kuno pada masa kerajaan Majapahit dan menjadi tempat
sandar para tentara Khu Bilai Khan yang akan menyerbu kerajaan Kediri.
Peluang Investasi :
- Pengelolaan
Lahan
- Usaha
Perhotelan
- Usaha
Rumah makan
- Usaha
pertokoan souvenir
- Usaha
rekreasi laut
- Usaha
permaian anak-anak
- Usaha
pertunjukan kesenian Budaya
-
PANTAI
SOWAN
Lokasi : Desa
Bogorejo Kec. Bancar 40 Km dari Pusat Kota
Luas Kawasan : 17 Ha
Status Kawasan : Wilayah Perhutani
Ciri khas Pantai Sowan yang saat ini dikelola Perhutani
KPH Jatirogo adalah pasirnya yang putih dam bersih. Pemandangan alam sekitar berupa hamparan rumput dan
hutan trembesi, serta dinding karang yang menjorok kelaut. Pengunjung
bisa menikmati keindahan pantai dibawah rindangnya pepohonan yang dipertahankan
keberadaannya oleh Perhutani.
Peluang Investasi :
- Usaha
penginapan pinggir pantai
- Usaha
rumah makan
- Usaha
pertokoan souvenir
- Usaha
olah raga pantai
- Lokasi
berada pada pinggir jalan raya pantura
- Dekat
dengan perkampungan nelayan
-
TERMINAL
WISATA KAMBANG PUTIH TUBAN
Lokasi : Desa Sugihwaras Kec. Jenu 5 Km dari Pusat Kota
Luas Kawasan :
Status Kawasan : Tanah Negara
Obyek wisata Terminal Wisata Laut menyatu dengan Terminal
Kambang Putih, di lokasi wisata ini tersedia berbagai fasilitas wisata
yang sedang dikembangkan seperti kolam renang, arena bermain anak dan kios-kios
yang nantinya akan memasarkan cindera mata khas Tuban.
-
PANTAI
PANYURAN
Lokasi : Desa Panyuran Kec. Palang 2 Km dari Pusat Kota
Status Kawasan : Tanah Negara
Pantai Panyuran salah satu potensi wisata pantai yang belum tertangani,
ciri khas pantai dengan banyaknya pohon kelapa ini banyak dikunjungi wisatawan
pada hari libur. Lokasinya berada di Keluarahan Panyuran Kecamatan Palang
dengan jarak 2 km sebelah timur pusat kota Tuban.
-
PANTAI
SUKOLILO
Lokasi : Desa Bancar Kecamatan bancar 40 Km dari Pusat
Kota
Pantai Panyuran salah satu potensi wisata pantai yang belum tertangani,
ciri khas pantai dengan banyaknya pohon kelapa ini banyak dikunjungi wisatawan
pada hari libur. Lokasinya berada di Keluarahan Panyuran Kecamatan Palang
dengan jarak 2 km sebelah timur pusat kota Tuban.
4. WISATA SEJARAH DAN BUDAYA
-
ALUN-ALUN
TUBAN
Lokasi :
Kelurahan kutorejo Kecamatan Tuban
Status Kawasan : Tanah Negara
Alun-alun Tuban selain berfungsi sebagai pusat kegiatan seremonial
pemerintah, juga sebagai tempat rekreasi keluarga yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan maupun masyarakat Tuban sendiri.
Di kawasan alun – alun inilah pengunjung bisa menikmati kemegahan Masjid
Agung, Kantor Pemda dan fasilitas umum yang tersedia sembari rekreasi bersama
keluarga.
Pada waktu sore dan malam hari banyak masyarakat yang mengunjungi
Alun-alun Tuban untuk menikmati aneka makanan yang dijajakan oleh PK 5. Jumlah
pengunjung Alun-alun Tuban meningkat pada Malam Minggu dan malam-malam liburan.
-
MUSEUM
KAMBANG PUTIH
Luas Kawasan : 2.050 m2
Status Kawasan : Tanah Negara
Tempat penyimpanan benda-benda
kuno dan bersejarah yang ditemukan di wilayah Tuban. Koleksi benda bersejarah yang terpajang tidak
hanya peninggalan budaya jawa, namun juga dapat ditemukan benda-benda antic
peninggalan Negeri Cina dan Eropa berupa keramik.
Koleksi peninggalan sejarah yang saat ini masih tersimpan di Museum Kambang
Putih diantaranya adalah Yoni dan Lingga berukuran besar yang berangka tahun
1400 Saka, peninggalan Sunan Bonang, mata uang kuno, manuskrip kuno dari daun
lontar, Jangkar Pasukan Tar-tar, benda-benda pusaka dan berbagai koleksi
bersejarah lainnya. Museum Kambang Putih banyak dikunjungi oleh pelajar,
mahasiswa dan pemerhati sejarah pada hari-hari libur.
Sumber Berita: dari berbagai sumber dan situs www.tubankab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar